Search This Blog

Thursday, August 18, 2011

Pemukiman Yahudi Merajalela, Palestina Desak PBB Tindak Tegas Israel


Kamis, 18/08/2011 22:26 WIB

Pemantau Permanen Palestina di PBB Riyad Mansour mengirim surat pada Sekretaris Jenderal PBB, Dewan Keamanan PBB dan ketua Dewan Umum PBB terkait tindakan rezim zionis Israel yang masih melakukan perluasan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina di Tepi Barat.

Dalam surat itu Mansour melaporkan bahwa Israel kembali mengumumkan rencana pembangunan 2.500 unit rumah baru bagi pemukim Yahudi di dua pemukiman ilegal yang dibangun Israel di wilayah pendudukan Yerusalem Timur.

Mansour mengecam keras rencana Israel itu dan mengatakan bahwa tindakan Israel itu membuktikan bahwa rezim zionis tidak berniat baik untuk menciptakan perdamaian dengan Palestina. Israel, tambah Mansour, ingin mengubah demografi di Yerusalem sebelum tercapai kesepakatan perdamaian apapun.
"Sikap Israel yang terus memaksakan pembangunan dan perluasan pemukiman ilegal di wilayah-wilayah pendudukan, telah merusak semua upaya perdamain di Timur Tengah. Karena perdamaian yang ingin dicapai haruslah berdasarkan pada penarikan penuh Israel dari wilayah Palestina yang didudukinya, termasuk dari Yerusalem Timur," tukas Mansour.

Dalam suratnya, Masnsour kembali menyampaikan bahwa Palestina mengecam semua kegiatan pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina serta pembangunan dinding pemisah di Tepi Barat, yang oleh dunia internasional sudah dinyatakan melanggar hukum internasional.

Mansour meminta masyarakat internasional termasuk Tim Kwartet (tim mediator upaya perdamaian Israel-Paletsina yang terdiri dari AS, Rusia, Uni Eropa dan PBB) untuk segera bertindak dan menekan Israel agar menghentikan semua pembangunan dan perluasan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina. Ia mendesak dunia internasional mengeluarkan pernyataan tegas bahwa tindakan Israel itu adalah tindakan ilegal.

Seperti diberitakan pada 15 Agustus kemarin, rezim zionis kembali mengumumkan rencana pembangunan 277 unit rumah baru di pemukiman ilegal Ariel di utara Tepi Barat. Sebelumnya, rezim zionis Israel juga menyatakan sudah mengesahkan rencana pembangunan 2.800 unit rumah baru di sejumlah wilayah pendudukan lainnya.

Mansour mengungkapkan, ketidaktegasan dunia internasional dan Dewan Keamanan terhadap Israel yang menyebabkan Israel berani untuk terus melakukan perluasan pemukiman Yahudi meski melanggar hukum internasional.

Pada bagian lain suratnya, Mansour juga mengecam eskalasi serangan Israel ke Jalur Gaza belakangan ini dan masih diberlakukannya blokade bagi warga Gaza. Ia menegaskan bahwa dunia internasional harus memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina dan harus menuntut Israel mempertanggungjawabkan "kejahatan, aksi teror dan pelanggaran hak asasi manusia" yang dilakukannya. Beranikah PBB? (aisyah/im)

http://knrp.or.id/berita/aktual/pemukiman-yahudi-makin-merajalela-utusan-palestina-kirim-surat-kecaman-ke-pbb.htm

No comments:

Post a Comment