Search This Blog

Wednesday, February 9, 2011

"Jus Uranium", Minuman Wajib Pekerja Nuklir Israel

TEL AVIV (Berita SuaraMedia) - Pekerja pada fasilitas reaktor nuklir di Dimona dipaksa untuk menjadi sukarelawan untuk meminum uranium pada tahun 1998 sebagai bagian dari sebuah percobaan, menurut sebuah perkara hukum yang dikirimkan empat bulan lalu di Beer Sheva Labor Tribunal oleh seorang mantan pekerja dalam fasilitas tersebut.
Percobaan tersebut dilaksanakan tanpa ada ijin tertulis dari pekerja, atau memperingatkan mereka akan resiko atapun efek samping, seperti yang dibutuhkan oleh Declaration of Helsinki mengenai percobaan manusia.
The Israel Atomic Energy Commission atau Komisi EnergiNuklir Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa fasilitas Nuklir Dimona "menempatkan keamanan dan kesehatan pekerjanya dalam prioritas tertinggi."
Pernyataan dari Komisi tersebut menambahkan bahwa jumlah dari uranium di yang diminum oleh para staf dalam eksperimen tersebut sebanyak (100 microgram) kurang dari jumlah yang diminum dari penduduk Beer Sheva minum dari keran mereka.
Pekerja yang mengirimkan tuntutan tersebut, Julius malick, baru-baru ini pensiun setelah ia mengatakan bahwa ia terancam oleh mantan direktur dari fasilitas tersebut, Yitzhak Gurevich, dan direktur dari HRD, Gary Amal, bahwa jika ia tidak pensiun maka ia akan dipecat.
Malick menuntut fasilitas Dimona atas kompensasi sebesar 1.8 juta NIS. Menurut tuntutan tersebut, Malick "diminta oleh para atasannya untuk mengambil bagian dari sebuah eksperimen pada lima pekerja. Dalam sebuah rangka kerja percobaan, Malick dan pekerja lainnya meminum uranium. Eksperimen tersebut diadakan tanpa pengawasan medis dan tanpa penjelasan mengenai resiko kesehatan yang diberikan kepada partisipan. Malick, yang ketakutan akan kelangsungan hidupnya dan masa depannya di departemen tersebut, setuju untuk berpartisipasi."
Malick yang bekerja di reaktor Dimona selama 15 tahun sebelum pensiun pada tahun 2008, menerima gelar sarjana dan masternya dalam Kimia di Bar-Ilan University. Ia memiliki gelas lain, dalam mesin industri dan manajemen, dari Ben-Gurion University of the Negev di Be'er Sheva.
Tuntutan hukum tersebut juga mencatat bahwa ketika para pekerja tidak menerima hasil dari percobaan tersebut, sebuah artikel tentang itu muncul dalam jurnal sains Health Physics. Menurut tuntutan tersebut, artikel yang ditulis oleh beberapa periset yang dipimpin oleh Drs. Zeev Karpas dan Avi Lorber, direktur dari laboratorium analisis kimia Fasilitas Dimona, termasuk nama subyek tanpa izin mereka.
Pekerja-pekerja tersebut diberikan anggur atau jus anggur yang berisi uranium untuk diminum dan kemudian diminta untuk sampel urin mereka, yang akan dianalisa untuk menentukan bagaimana uranium dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Periset mengatakan itu seharusnya tidak berbahaya, ujar Malick kepada pengacaranya, Alexander Spinrad. "Lorber dan Karpas mengatakan bahwa bahkan mereka mengambil bagian dalam eksperimen tersebut, meskipun sampai hari ini tidak jelas bagi saya apakah mereka sebenarnya melakukakannya. Setelah itu rekan-rekan kerja saya yang saya ceritakan bahwa saya meminumnya berkata bahwa saya bodoh dan mereka tidak akan setuju untuk melakukannya dalam keadaan apapun," ujar Malick kepada pengacaranya.
Malick, yang seorang ahli kimia, juga mengatakan bahwa beberapa waktu setelah eksperimen tersebut, Lorber mengatakan padanya bahwa itu adalah proyek pribadinya bersama Karpas. "Hal tersebut tentu saja sangat konyol, karena dalam artikel tersebut dinyatakan ada rekan lain, yang namanya muncul di bawah nama mereka dan ditulis sebagai pekerja dari fasilitas Dimona," ujar Malick.
Malick juga mengatakan bahwa ia pernah mengeluh bahwa tidak ada catatan yang disimpan dan Karpas "bercanda dengan saya dan mengatakan saya menyebabkan badai dalam ceret." Tuntutan tersebut juga menyatakan bahwa atasannya tidak pernah mencatat partisipasinya dalam eksperimen tersebut dalam catatan medisnya.
Tuntutan tersebut menggambarkan sebuah kecelakaan kerja pada Agustus 1998, di mana Malick mengalami luka bakar di tangannya sebagai hasil dari kontak dengan sejumlah kecil uranium dan materi lainnya. Mallick mengatakan bahwa ia menerima perlakuan yang buruk dan ia secara tidak sengaja menemukan material yang telah mengenainya tidak teridentifikasi dalam laporan kesehatan. Malick mengatakan kepada pengacaranya bahwa ia percaya jenis perlakuan ini sistemati, dis dan tuntutan ini telah menunjukannya.
Tuntutan ini juga menyatakan bahwa Malick dalam sebuah memo internal kepada departemen di reaktor Dimona, memperingatkan bahwa para pekerja yang telah terkena materi radioaktif dalam kecelakaan tidak menerima pengobatan yang pantas. Dalam posisinya di reaktor Dimona adalah di laboratorium analisis kimia, dimana pekerjaan, diantara hal lain adalah untuk mengevaluasi kemungkinan kerusakan kepada para pekerja yang terekspos kepada materi berbahaya.
Di tahun-tahun awal, atasan-atasan Malick memuji pekerjaannya. Namun, Malick mengklaim bahwa ia kemudian dilabeli sebagai seorang pembuat keonaran dan ketika ia mencoba untuk meningkatkan level keamanan dan layanan kesehatan pada pabrik tersebut. Ia kemudian ditransfer ke posisi lain dimana kemampuannya tidak dapat digunakan untuk kebaikan, tulis tuntutan tersebut, dan akhirnya, ia mengundurkan diri di bawah ancaman pemecatan. Setelah ia mengundurkan diri, Malick berkata ia dipaksa untuk menandatangani sebuah persetujuan yang mendiskriminasinya dari para pensiuner dari fasilitas tersebut.
Malick menolak untuk diwawancarai untuk artikel ini karena memikirkan pelecehan oleh mantan atasannya melalui petugas keamanan dan kepala departemen keamanan di Kementrian Pertahanan, yang bertanggung jawab untuk keamanan dari informasi dan reaktor. Namun, ia mengkonfirmasikan kepada Haaretz bahwa ia telah mengirimkan tuntutan hukum. (iw/hrz) dikutip olehwww.suaramedia.com

No comments:

Post a Comment