Search This Blog

Sunday, May 22, 2011

Diskriminasi dan Pembagian Kasta di Israel

PM Rezim Zionis Israel, Ehud Olmert, mengakui aksi diskriminatif dan zalim Israel terhadap bangsa Palestina yang tinggal di wilayah Palestina pendudukan tahun 1948. Dalam sidang dengan tiga menterinya membahas masalah-masalah warga Israel keturunan Arab, Olmert membenarkan terjadinya diskriminasi dan kebijakan kebijakan rasis pemerintah Tel Aviv terhadap para warga Israel keturunan Arab di Palestina pendudukan. Tercatat lebih dari satu juta warga Palestina tinggal di wilayah pendudukan tahun 1948 dan mereka menjadi korban represi Israel. Secara keseluruhan kebijakan dalam negeri Israel adalah pengusiran warga keturunan Arab dari wilayah Palestina pendudukan 1948 dan wilayah Palestina lainnya.

Warga keturunan Arab itu praktis tidak mendapatkan hak-hak sosial dan mereka sama seperti warga Palestina di wilayah lainnya yang selalu terancam tindakan-tindakan kejam Rezim Zionis. Demi memperkokoh posisinya, Rezim Zionis Israel terus berupaya menekan warga keturunan Arab dan memaksa mereka meninggalkan Palestina pendudukan. Untuk itu, Israel tidak segan-segan melakukan apa saja demi merealisasikan impiannya itu.

Diskriminasi terhadap warga Israel keturunan Arab itu sangat beragam mulai dari kesempatan kerja, penentuan gaji, hingga hak-hak sosial mereka. Protes dan kritikan pun terus mendera Rezim Zionis. Yang lebih menarik lagi, diskriminasi dan rasisme Rezim Zionis ini tidak hanya terbatas pada warga Palestina saja melainkan terhadap warga Yahudi lainnya. Di Israel, terdapat pembagian status sosial di kalangan warga Yahudi. Orang-orang Yahudi dari negara-negara Barat atau yang disebut dengan Ashkenazi memperoleh perhatian dari Rezim Zionis lebih dari orang-orang Yahudi yang berasal dari Eropa Timur atau Safardim. Di antara warga Yahudi Israel yang memiliki kasta paling rendah adalah para imigran asal Afrika atau Falasha.
Aksi-aksi diskriminatif ini dilakukan di saat Israel gencar mempropagandakan pemerintahan demokratisnya. Sedemikian hebatnya diskriminasi yang terjadi di Israel, sehingga Olmert tidak mampu lagi mengelak dari fakta ini. Menurut para pemerhati, fenomena diskriminasi di Israel ini tidak akan dapat dihindari, mengingat Rezim ini dibentuk berdasarkan pada diskriminasi dan rasisme. Jika terhadap warganya saja Israel melakukan diskriminasi sudah tidak dapat dibayangkan tindakan yang dilakukan Rezim Zionis terhadap warga lainnya.

http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&task=view&id=4005&Itemid=48

No comments:

Post a Comment